Rasanya selalu sama. Ada sesuatu yang
menggelitik perutku saat ingin bertemu denganmu, sesuatu yang membuat pipiku
terasa panas dan membuat tanganku menjadi dingin dan berkeringat. Padahal ini bukan kali pertama, kedua atau
ketiga kalinya kita bertemu. Selasa lalu kamu menyusulku, di sini. Di tempat
Nyai Roro Jonggrang dengan anggun berdiam. Aku tahu ini tidak mudah untukmu,
karna harus mengorbankan beberapa kesibukanmu. Kamu tahu, hatiku tak berhenti
meletup-letup saat itu. Setelah delapan bulan aku hanya bisa melihat wajahmu di
dunia maya. Akhirnya kurasakan lagi betapa sejuk tatapan lembutmu langsung,
tanpa memalui perantara.
Kamu menungguku di gerbang masuk candi
itu, duduk manis dengan gaya kalemmu. Aku selalu menyukai itu. Akhirnya mata
kita bertemu! Ah, kurasa jantungku sudah berlari entah kemana saat itu. Lalu
seperti yang biasa kita lakukan, kamu mengulurkan tangan dan ku sambut lembut.
Kamu menarikku untuk duduk di sampingmu. Saat itu aku khawatir, apakah
jantungku baik-baik saja?
Kita saling mengamati, meneliti satu
sama lain. Dan kemudian tawa canda kerinduan mulai mengalir. Begitulah
seterusnya. Bayolan-bayolanmu itu, oh sayang, aku berharap bisa setiap saat
mendengarnya. Kamu memintaku mengantarmu ke lima penjuru kota ini. Walaupun
kenyataannya hanya beberapa tempat saja yang bisa kita singgahi. Prambanan,
Malioboro, dan Pantai Parangtritis adalah target yang bisa tercapai. Dengan
TransJogja sebagai pemandunya. Aku sempat berpikr, bisakah jika aku meminta
waktu berhenti berputar? Supaya aku bisa menguncimu tetap di sini.
Tiga hari berlalu begitu cepat. Tepat di
hari jadi yang sudah empat puluh empat bulan itu, kamu kembali ke kotamu.
Rasanya begitu berat dan sesak. Tak adil delapan bulan dibayar hanya dengan
tujuh puluh dua jam saja. Aku tahu aku egois, tapi saat itu aku benar-benar
berharap setidaknya bisa memperlambat lajunya waktu. Maaf aku tidak bisa
mengantarmu sampai stasiun tempat kuda uap itu akan membawamu kembali. Jika
bisapun aku harus berpikir tiga sampai empat kali karna tak akan sanggup
melihatmu pergi.
Aku bertahan karna kamu bilang hanya
ada aku. Dan aku tetep keukeuh mempercayai itu.
Tapi itu hanya bertahan seratus empat puluh empat jam saja. Saat kamu sudah kembali disibukkan dengan berbagai kegiatanmu. Aku tahu ini memalukan, tapi aku
benar-benar kesepian. Aku hanya berharap kamu bisa meluangkan sedikit waktumu
untukku. Memberi tahuku apa yang kamu lakukan di sana. Aku bukan tidak
menerimamu dengan keadaan itu, tapi aku ingin kamu juga bisa menyelipkan aku di
dalamnya. Itu saja. Agar aku tidak berpikir macam-macam saat berjam-jam tak ada
pesan darimu. Tak ada penjelasan apapun.
Tapi ternyata empat puluh empat bulan
ini harus kandas hanya dalam waktu seratus empat puluh empat jam setelah
pertemuan itu.
Maafkan aku, aku tahu aku egois. Tapi
aku sama sekali tidak mengharapkan kata itu terlontar darimu.
Untukmu, yang masih tetap bisa membuatku
menagis dalam diam.
Emperor Casino | Shootercasino
BalasHapusPlay 제왕카지노 Online Casino Games at Immortal Casino and Win Big! Immortal septcasino is an amazing online 바카라 사이트 casino which has over 600+ games. Play your favourite games right now.