Selasa, 24 November 2015

Cinta-Mu..



ya, ingin ku ungkapkan semua dalam bait-bait puisi, namun ternyata baitnya pun tak sanggup membendung apa yang ingin aku utarakan. saat ini mungkin adalah titik balik dalam hidupku. semuanya terasa sangat berat, bahuku seakan berteriak ingin beristirahat. sebentar. ya, beristirahat dari satu demi satu terpaan angin yang mulai terasa menghempas. kemudian ku ambil satu waktu, titik dimana aku merenungi kembali, mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi.
dan lagi-lagi, ya, bahwa semua ini adalah buah dari apa yang telah ku tanam di masa lalu.
ya, ini adalah kesalahanku.
bahwa kegelisahan yang aku rasakan selama ini, yang terkadang aku pun bingung dari mana asalnya, ternyata karena aku telah 'jauh' dari-Mu, Sang Maha Pencipta. aku terlalu sibuk dengan urusan dunia, sehingga lupa statusku hanyalah seorang hamba.
ya, ini adalah kekhilafanku.
bahwa hati yang seringkali bergejolak, yang bahkan tak jelas apa penyebabnya, adalah karena aku telah 'mencuri' apa yang seharusnya belum menjadi milikku. bahwa sesungguhnya Engkau telah sedikit menyentilku, Wahai Dzat Yang Maha Membolak-balikkan Hati manusia.
ya, ini adalah kekufuranku.
bahwa kecemasan yang terus menerus muncul, bahkan dengan alasan yang tak menentu, adalah karena aku semakin lupa dengan akhiratku, lupa dengan kewajibanku, lupa dengan statusku.
ya, ini adalah kesombonganku.
bahwa sesungguhnya Engkau telah mengingatkan kami; tidak akan masuk surga seseorang yang mempunyai kesombongan bahkan sebesar biji jagung di hatinya. naudzubilah himindzalik...
Kepada Engkau Penguasa Jagat Raya..
Yaa Rohman, Yaa Rohim..
bahwasannya terimakasih karena Cinta-Mu yang tiada putus kepada kami, bahkan ketika kami dengan dzalim 'melupakan-Mu', Engkau masih bersabar menanti hingga kami kembali.
ampunilah kami, yang dengan segala keterbatasan dengan angkuh bahkan belum sanggup menjadi ahli syukur untuk segala Nikmat-Mu..
Yaa Allah..
begitu besar Cinta-Mu.. bahkan Engkau berlari menyambut kami, ketika kami merangkak untuk kembali Kepada-Mu..


Selasa, 17 November 2015

untukku, hari ini..

Karna waktu akan terus bergerak maju
dan sesal adalah konsekuensi bagi orang-orang yang merugi
Karna aku percaya tidak ada kebetulan di dunia ini, pun daun yang jatuh adalah atas izin-Nya
kemudian dunia dan kenikmatannya, membuatku buta..
Bahwa aku hanyalah seorang hamba..
Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa dianggap hilang,
sebab memang itu bukanlah apa yg tertulis untuk ku
Terimakasih untuk terus menjadi baik karena-Nya..
Semoga aku, kamu dan semua yang sempat tersesat, diberi ridho dan ampunan..
Bismillah..