Sabtu, 10 Maret 2018

BODY SHAMING?! Masih Jaman?


Assalammu'alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh


Hello Peopleeeee!!! 
How are you guys? Semoga sehat-sehat yaa. Kali ini aku lagi semangat buat ngebahas salah satu tema yang akhir-akhir ini  mengusik kedamaian dan ketenangan jiwa dan ragaku haha retjeh sih ya. Tapi ini serius. Sesuai dengan judul besarnya yaitu Body Shaming. Mungkin kalian pun juga sering denger ya istilah ini.

Jadi, the definition of Body Shaming is practice of making critical, potentially humiliating comments about a person's body size or weight. Itu bahasa londonya, kalau bahasa Indonesianya sih kurang lebih jadi seperti ini; Body Shaming itu adalah perbuatan baik itu perilaku atau perkataan yang berupa kritik terhadap bentuk atau ukuran dan berat badan orang lain. Udah bisa dipahami bareng-barang ya apa yang dimaksud dengan body shaming ini?

Ga bisa dipungkiri, mungkin banyak orang di Indonesia yang pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan ini. Aku termasuk salah satu di antara banyak orang yang mengalami langsung hal ini, bahkan sejak aku masih duduk di bangku SD. Jujur, aku ini termasuk tipikal orang yang memiliki tulang yang besar (kayaknya sih) dan tinggi badan yang saat itu "lebih" dari teman-teman seusiaku. Di tambah lagi, keluargaku tidak pernah membatasi aku dalam urusan jajan-menjajan. Mau sebanyak apapun aku makan, ya bakal tetap dipenuhin permintaanku. Mungkin saking sayangnya ya sama anak hahah. And then, jadilah abdi ini badannya "bongsor" (I hope you guys understand what I mean ya). Nah sejak itulah terjadi bullying terhadap badan abdi. Asal kalian tau guys, diperlakukan kayak gitu sama sekali ga enak! Semoga kalian tidak termasuk dalam sekumpulan orang yang melakukan body shaming ini ya teman temaku yang budiman :)

Syukurlah itu ga berlanjut. Ya udah lah ya, anggep aja itu keegoisan anak SD yang belum bisa berfikir jernih. Tapi keadaan psikologis orang itu beda-beda ya guys, alhamdulillahnya saat itu aku masih bisa kuat dan tegar menghadapi itu hahaha, tapi kan kita ga tau kondisi seseorang itu gimana. Bisa jadi hal yang kita anggep sehat, tapi justru tertekan secara psikologis. Walau saat itu aku merasa bisa menghadapi bully-an, tapi itu memang membuat aku merasa sangat amat insecure sama bentuk badanku. Pajai baju apapun jadi ga enak, ga nyaman. Takut diliat ga cocok, takut dianggap jelek, jadi ngerasa orang tu natap kita dengan tatapan aneh gitu kemanapun aku pergi. Karena hal itu juga, abdi jadi paling risih kalau ada orang yang suka ngomongin tentang bentuk badan orang lain. Bodo lah tu orang yang ngomongin emang ganteng/cantik menurut sebagian orang, atau dianggap sebagai percontohan bentuk badan yang ideal. Tetap aja dia ga punya hak buat komentarin bentuk badan orang lain.

Gini deh, gini. Contohnya bentuk bullying/body shaming yang sering banget aku temuin di sekitar; "Eh, kok jidatmu gede (jenong) banget sih? Kayaknya pesawat tempur bisa tuh numpang mendarat di situ", atau "Kamu kurusan ya sekarang?", "Widih, badanmu gede banget ya udah kayak gajah bengkak (What the.....)", atau "Waktu pembagian tulang dulu kamu ga dateng ya, kok bisa pendek banget sih?", daaaaaaaaaaaan masih banyak yang lainnya.
Kita tuh siapa sih, sampe boleh dengan semena-mena, mengkritik, menghina, menjelekkan bentuk badan seseorang yang dalam persepsi orang-orang kurang pas sama standar kecantikan/kegantengan manusia? Emang yang membuat seseorang dikatakan cantik dan atau ganteng itu yang komposisi tubuhnya kayak gimana sih? Apa ada ketentuan/hukum yang tertulis masalah itu? Engga ada kan? Standar itu kan manusia sendiri yang membuat.

Sadar atau engga, hal-hal yang dianggap sepele ini yang mengakibatkan akhirnya orang (korban) yang merasa insecure dengan tubuhnya mencari jalan keluar dari permasalahan. Makanya timbullah treatment kecantikan yang lebih dari make up. Dan yang paling terkenal ialah apa lagi kalau bukan plastic surgery alias operasi plastik. Jalan pintas mendapatkan bentuk tubuh ideal supaya bisa diterima sama society. Tapi engga cukup sampe situ aja, setelah melakukan treatment itu bakal ada orang yang akan terus mengkritik, sehingga orang akan terus menerus melakukan treatment tersebut tanpa peduli bahwa tubuhnya udah ga kuat lagi, dan akhirnya dia hanya menyakiti dirinya untuk memuaskan penilaian khalayak dengan standar yang tidak akan pernah ada habisnya.

Maksud abdi adalah, ayolah, jangan jadi oknum-oknum penyebab terjadinya akibat yang barusan aku jelasin di atas itu. Ayo kita jadi generasi yang saling menguatkan, saling mendukung untuk hal-hal yang positif. Jangan cuma berani menjadi komentator tanpa bisa bertanggung jawab atas akibat yang mungkin kelak bisa merugikan orang lain. Toh kita juga tidak akan dirugikan dengan bentuk badannya orang lain, kan?

Sebagai seorang muslim, aku sangat amat percaya bahwa Allah Ta'ala sudah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna. Tiap-tiap manusia itu Allah ciptakan dengan ciri khas dan keunikannya masing-masing, karna itulah tanda kebesaran Allah. Coba deh banyangin, kalau aja semua manusia di muka bumi ini diciptain sama. Mukanya sama, tingginya sama, hidungnya sama, rambutnya sama, apa yang bakal terjadi coba? Bisa bayangin ga kalian? Bisa ketuker dah tu kita sama emak kita hahah. Makanya Allah itu udah mentakar dengan sangat bijak apa yang tubuh kalian miliki sekarang. Mungkin bagi mereka yang dikasih Allah hidungnya mungil, ya emang itu yang paling pas buat bentuk wajah mereka. Bagi yang dikasih mata sipit, ya itu yang paling pas lah pokoknya. Terus kenapa kita yang cuma sama-sama ciptaan Allah ini seenak jidat menghina bentuk badan orang lain? Berarti secara ga langsung sama aja kayak kita menghina ciptaan Allah kan? Emangnya ga malu?

Saling berempati dan bersimpati lah. Kalau emang mungkin di mata kamu ada bentuk tubuhnya yang kurang "srek" sama standar kamu, cukup diam. Jangan kamu lontarkan, apalagi sampe dibuat bahan becandaan. It's not funny at all. Manusia ga ada yang bisa request mau dilahirin dengan atribut seperti apa. Kalau boleh minta ya pasti semuanya udah rebutan dah tu, mau jadi yang paling cantik dan atau paling ganteng. So, stop complaining! Bersyukurlah sudah Allah ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Percuma dilahirkan sebagai manusia yang "ideal" menurut standar manusia lain kalau tidak bersyukur, lalu lupa berakhlak baik, lupa menambah ilmu, lupa bertaubat, lupa bermanfaat dan lupa mati. Buat apa?

"Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, mereka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" Q.S An Nahl (16) : 97.


Wallahu a'lam bishowab
Semoga bisa menjadi pengingat, baik buat diri abdi sendiri dan buat temen-temen yang udah mampir dan baca.
Thankyou for coming, cause sharing is caring!

Wassalammu'alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh