Jumat, 13 Mei 2016

Note For My Self

Bismillah..

suatu hari aku duduk, memandang gagahnya gunung Merapi yang dibalut lembut oleh warna senja. ya, aku memang memandangnya, tapi dengan tatapan yang meraba-raba. entah kemana fokusku kala itu. masih dengan diam yang sama, aku berpikir. apakah waktu yang sudah ku habiskan selama ini berarti? apakah hidupku selama ini bermakna? apakah hadirku di dunia ini bermanfaat?
ya, banyak pertanyaan-pertanyaan menyentil seperti ini ketika aku menyendiri.
kemudian, semilir angin menyentuh lembut pipiku.
seakan memberi jawaban: hidupmu di dunia ini adalah fana, sementara.
mungkin banyak dari kita terkadang lupa akan hal itu.
ingatlah, tiada yang sempurna di dunia ini. tiada abadi di dunia ini. tiada yang berkuasa di dunia ini. kecuali Sang Maha Pencipta, الله...
mungkin pernah kita merasa, terlahir tidak dengan apa yang kita inginkan. mungkin bukan dengan paras rupawan seperti si fulan, atau tidak dengan bentuk tubuh aduhai seperti fulanah.
mungkin pernah kita merasa hidup ini tak adil. tidak bisa tinggal di rumah mewah seperti fulanah, atau tidak bergelimang kekayaan seperti si fulan.
mungkin pernah kita merasa tiada guna kita di dunia, sebab tak ada pencapaian seperti si fulan, atau tidak sesukses fulanah.
mungkin pernah kita mengeluh jalan hidup yang berat, tidak seperti fulan dan fulanah yang lain.
namun terkadang kita lupa.
saat kita sibuk memgeluhkan rupa dan tubuh sempurna yang الله beri, di luar sana ada saudara kita yang الله uji kesabarannya dengan fisik yang tidak sesempurna kita.
saat kita sibuk mengeluh tidak bisa tinggal di rumah mewah, di luar sana ada saudara kita yang bahkan tidak bisa berlindung dari panas dan hujan.
saat kita sibuk mengeluh hidup yang tiada guna di dunia, di luar sana ada saudara kita yang tetap ingin memberikan manfaatnya kepada orang lain walaupun mereka tidak seberuntung kita.
wahai ukhti.. wahai saudariku..
kita lupa, ukhti.. kita lupa bersyukur..
kita lupa bersyukur telah diberi nikmat luar biasa oleh الله bahwa kita terlahir sebagai seorang muslim.
kita lupa bersyukur telah diberi nikmat luar biasa untuk menghirup nafas islam.
kita lupa bersyukur telah diberi nikmat luar biasa oleh الله yaitu pedoman bagi seluruh ummat, Al-Qur'an.
kita lupa bersyukur, bahwa الله telah mengutus Nabi محمد SAW untuk mengeluarkan kita dari kegelapan.
lihatlah sekelilingmu, saudariku..
begitu banyak nikmat yang bahkan tidak kita sadari telah الله beri kepada kita.
dua bola mata indah itu, adalah lensa paling sempurna.
tubuh itu, adalah mesin paling sempurna.
masihkah kita pantas mengeluh, ukhti?
masih pantaskah kita?